Mediaex Mamuju – Perum Bulog Cabang Mamuju mencatat telah menyalurkan sekitar 864.000 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat. Program ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketersediaan beras di pasaran sekaligus menekan laju inflasi akibat gejolak harga pangan.

Target Penyaluran Tiga Bulan ke Depan
Bulog Mamuju menegaskan masih ada sisa kuota yang harus disalurkan hingga akhir tahun. Dalam tiga bulan mendatang, penyaluran akan terus dipercepat agar seluruh target dapat tercapai sesuai rencana. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, tetap bisa mengakses beras dengan harga terjangkau.
Distribusi ke Berbagai Saluran
Proses distribusi beras SPHP dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari pasar tradisional, warung sembako, hingga mitra penjualan resmi Bulog. Dengan cara ini, diharapkan jangkauan program semakin luas dan mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Mamuju dan sekitarnya.
Baca Juga : Bulog Mamuju Akui Gudang Kendala Penyerapan Gabah
Jaga Ketahanan Pangan Daerah
Kepala Bulog menyatakan, selain untuk stabilisasi harga, penyaluran beras SPHP juga menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah. “Kami memastikan stok beras aman, dan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan maupun lonjakan harga,” ungkapnya.
Respon Positif Masyarakat
Masyarakat menyambut baik program ini karena mampu menjaga harga beras tetap stabil di tengah ketidakpastian pasokan pangan global. Banyak warga mengaku terbantu dengan harga beras SPHP yang lebih terjangkau dibanding harga pasaran biasa.
Dengan sisa kuota yang akan dikejar dalam beberapa bulan ke depan, Bulog Mamuju optimistis dapat memenuhi target sepenuhnya. Keberhasilan program ini diharapkan tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi di wilayah Sulawesi Barat.





