,

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Sulbar Terima Laporan Penyalahgunaan Artificial Intelligence oleh Siswa di Mamuju

oleh -771 Dilihat

Mediaex Mamuju – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Busman, mengungkapkan telah menerima laporan dari sejumlah orang tua murid mengenai dugaan penyalahgunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) oleh beberapa siswa di salah satu sekolah swasta di Mamuju. Para orang tua menyampaikan kekhawatiran bahwa anak-anak mereka menggunakan teknologi AI untuk membuat konten yang tidak sesuai usia.

LPAI Sulbar Terima Aduan Penyalahgunaan AI di Sekolah Swasta Mamuju | IniSulbar
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Sulbar Terima Laporan Penyalahgunaan Artificial Intelligence oleh Siswa di Mamuju

Menurut Busman, laporan ini menjadi perhatian serius karena menyangkut perlindungan anak di era digital. Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi secara tidak tepat dapat berdampak negatif terhadap perkembangan karakter dan mental siswa.


Dugaan Konten Tidak Layak dan Plagiarisme

Dari informasi awal yang diterima LPAI Sulbar, beberapa siswa diduga memanfaatkan platform AI untuk membuat materi tulisan, gambar, bahkan video yang bermuatan tidak layak atau tidak sesuai dengan kurikulum pendidikan. Ada pula indikasi bahwa sebagian tugas sekolah dikerjakan sepenuhnya dengan bantuan AI tanpa pemahaman konsep dari siswa, sehingga memicu praktik plagiarisme dan mengurangi kemampuan berpikir kritis mereka.

Baca Juga : KemenPPPA-Kemenekraf Latih Wanita Indonesia Jadi Content Creator

Busman menyebut, fenomena ini menandakan perlunya pengawasan dan literasi digital yang lebih intensif di lingkungan sekolah maupun keluarga.


LPAI Dorong Edukasi dan Pengawasan

Menanggapi laporan tersebut, LPAI Sulbar akan berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan lembaga terkait untuk menelusuri kebenaran dugaan penyalahgunaan AI tersebut. Langkah preventif berupa penyuluhan literasi digital dan etika pemanfaatan teknologi juga akan dilakukan kepada para siswa dan guru.

“Kami tidak ingin anak-anak kita justru terjerumus dampak negatif teknologi. AI bisa menjadi alat bantu belajar yang luar biasa jika digunakan secara benar,” ujar Busman.


Perlu Peran Bersama Semua Pihak

Busman menambahkan, pengawasan terhadap penggunaan teknologi di kalangan pelajar tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Orang tua memiliki peran penting dalam mengarahkan dan membimbing anak-anak mereka agar menggunakan teknologi secara positif dan produktif.

Ia berharap kasus ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat perlindungan anak di era digital. Agar kemajuan teknologi tidak menjadi ancaman bagi tumbuh kembang generasi muda.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.