Mediaex Mamuju – Seorang oknum anggota kepolisian berinisial Bripda TW kini menjadi buronan internal setelah dilaporkan kabur dari rumah kost-nya di wilayah Kabupaten Mamuju.
Bripda TW diketahui merupakan anggota Polresta Mamuju yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap seorang karyawan tempat hiburan malam (THM) beberapa waktu lalu.

Menurut informasi yang diperoleh, Propam Polresta Mamuju melakukan upaya penindakan pada Selasa malam (7/10/2025), namun Bripda TW sudah lebih dulu meninggalkan tempat tinggalnya.
Kasus Pengeroyokan Karyawan THM
Kasus ini bermula dari laporan seorang karyawan tempat hiburan malam di kawasan Mamuju yang mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa orang, termasuk seorang anggota polisi berpangkat Bripda.
Korban melaporkan bahwa peristiwa tersebut terjadi usai cekcok di area parkiran THM. Dari keterangan saksi, Bripda TW diduga terlibat aktif dalam pemukulan yang mengakibatkan korban mengalami luka di bagian wajah dan badan.
Pihak kepolisian kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi serta mengamankan barang bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Baca Juga : Pria di Mamuju Diduga Mabuk Ancam Warga Pakai Parang, Lalu Hilang Usai Lompat ke Sungai
Propam Ambil Alih Penanganan
Kepala Seksi Propam Polresta Mamuju membenarkan bahwa pihaknya telah membentuk tim pencarian khusus untuk menemukan keberadaan Bripda TW.
“Benar, anggota tersebut tidak berada di tempat kost saat tim datang melakukan pemeriksaan. Saat ini sedang dilakukan pencarian untuk memastikan yang bersangkutan dapat segera dimintai keterangan,” ujar seorang perwira Propam, Kamis (9/10/2025).
Propam juga menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap setiap pelanggaran disiplin maupun pidana yang dilakukan oleh anggota kepolisian. Jika terbukti bersalah, Bripda TW akan dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan internal dan hukum pidana umum.
Komitmen Polresta Tegakkan Disiplin
Kapolresta Mamuju menyatakan pihaknya mendukung penuh langkah Propam dalam menegakkan integritas dan disiplin di tubuh kepolisian.
“Institusi tidak akan melindungi anggota yang mencoreng nama baik Polri. Kami ingin menunjukkan bahwa penegakan hukum berlaku bagi siapa pun, termasuk anggota sendiri,” tegasnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang. Pencarian terhadap Bripda TW masih terus dilakukan di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.
Masyarakat Harap Kasus Diusut Tuntas
Sementara itu, sejumlah warga Mamuju mengapresiasi langkah cepat Propam dan berharap kasus ini diusut secara transparan.
“Kalau memang bersalah, harus diproses sesuai hukum. Jangan sampai kejadian seperti ini mencoreng nama baik kepolisian di mata masyarakat,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini menjadi perhatian publik di Mamuju, mengingat keterlibatan aparat dalam tindak kekerasan menjadi isu sensitif yang memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di daerah.





