,

Pembangunan Universitas Majapahit (Unimaju) Diprotes Warga karena Dianggap Mengancam Permukiman

oleh -825 Dilihat

Mediaex Mamuju – Rencana pembangunan kampus Universitas Majapahit (Unimaju) menuai gelombang protes dari warga sekitar yang tinggal di kawasan calon lokasi pembangunan. Warga menilai proyek tersebut berpotensi mengancam keselamatan dan kenyamanan permukiman yang telah lama mereka huni. Mereka khawatir pembangunan kampus berskala besar ini akan menyebabkan perubahan tata ruang, kemacetan, hingga gangguan lingkungan yang mengurangi kualitas hidup.

RRI.co.id - UNIMAJU, Kampus Swasta Tertinggi Penerima PKM di SULBAR
Pembangunan Universitas Majapahit (Unimaju) Diprotes Warga karena Dianggap Mengancam Permukiman

Beberapa perwakilan warga menyampaikan keresahan mereka dalam pertemuan terbuka yang digelar di balai RW. Dalam forum itu, warga menuntut kejelasan perizinan, rencana analisis dampak lingkungan (AMDAL), serta jaminan bahwa proyek tersebut tidak akan mengorbankan hak-hak masyarakat sekitar.

Masalah Tata Ruang dan Keselamatan

Salah satu kekhawatiran utama adalah lokasi pembangunan yang berdekatan langsung dengan kawasan padat penduduk. Menurut warga, lalu lintas alat berat dan material konstruksi dikhawatirkan menimbulkan risiko kecelakaan serta merusak akses jalan lingkungan yang selama ini digunakan bersama.

“Jalan kami sempit, dan setiap hari banyak anak-anak bermain di luar rumah. Kalau nanti ada truk-truk besar keluar masuk, kami takut terjadi kecelakaan,” ungkap salah satu warga. Selain itu, mereka juga menyoroti potensi banjir akibat perubahan kontur tanah dan penggundulan lahan di sekitar lokasi.

Baca Juga : APBD Mamuju Turun, SILPA Naik: Perencanaan OPD Lemah Jadi PR

Desakan untuk Tinjauan Ulang

Menanggapi protes tersebut, sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga swadaya lokal mendesak pemerintah daerah agar meninjau ulang rencana pembangunan Unimaju. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan warga dalam setiap tahapan perencanaan, agar pembangunan tidak menimbulkan konflik sosial maupun kerusakan lingkungan.

“Pendidikan memang penting, tapi jangan sampai berdiri di atas penderitaan warga. Harus ada solusi win-win,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Pihak Kampus Janji Buka Dialog

Sementara itu, pihak Universitas Majapahit menyatakan siap membuka ruang dialog dengan warga untuk mencari titik temu. Pihak kampus menegaskan bahwa pembangunan masih dalam tahap perencanaan dan seluruh prosedur perizinan akan dipenuhi sesuai ketentuan.

Mereka juga berjanji akan melakukan kajian AMDAL secara transparan, serta memastikan pembangunan tidak akan mengancam keselamatan maupun merusak lingkungan sekitar. Meski demikian, warga berharap ada langkah nyata dan bukan sekadar janji, sebelum proyek ini benar-benar berjalan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.